Sejarah Peradaban Islam: Ciri, Sumber dan Kegunaan

on Minggu, 25 Mei 2014
Sejarah Peradaban Islam: Ciri, Sumber dan Kegunaan
     Peradaban itu lahir dengan didasari oleh spirit sumber ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan al-Hadits.  Dengan ciri ini, maka segala hasil peradaban ummat manusia yang lahirnya didorong oleh spirit sumber ajaran Islam, meskipun dia dimunculkan oleh orang non Islam dan berada di luar wilayah Islam, tetap disebut sebgai peradaban Islam.
          Peradaban itu dimunculkan oleh kalangan ummat Islam.  Dengan ciri ini, maka peradaban Islam hanya dibatas pada semua hasil kreasi ummat Islam dan hanya yang berada di dalam wilayah Islam.  Krasi dari ummat non Islam tidak masuk dalam kategori peradaban Islam meskipun ia muncul di wilayah Islam.
   Peradaban Islam muncul untuk didedikasikan bagi kepentingan dan kemaslahatan ummat Islam.  Dengan ciri ini, maka semua hasil kreasi manusia yang memang didikasikan bagi kemaslahatan ummat Islam, maka ia adalah peradaban Islam, meskipun ia dihasilkan oleh orang non Islam dan berada di luar wilayah Islam
Sumber Sejarah Islam
      1.    Al-Qur’anul-Karim
Sumber ini tidak akan lapuk dan punah serta tidak akan hancur. Akan tetapi sebaliknya, akan kekal abadi, sesuai dengan firman Allah dalam Surat al-Hijr(15), ayat 9:
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
       2.  Al-Hadits
Yaitu segala laku perbuatan, perkataan serta taqrir (ketetapan) Nabi Muhammad s.a.w
       3. Ar-Riwayat
Yaitu segala laku perbuatan, perkataan yang dikeluarkan oleh para sahabat.
       4. Syair/lirik yang bersifat keislaman dan Peninggalan-peninggalan Kuna
Di antaranya ialah masjid, makam, manuskrip, monumen, mata uang, relief, hikayat, babad, tambo dan lain sebagainya 
Kegunaan Sejarah peradaban Islam
  1. Mengetahui peristiwa- peristiwa umat Islam pada masa lampau.
  2. Mengambil ibrah dari peristiwa pada masa lampau
  3. Dapat dipergunakan untuk bahan pertimbangan dalam melangkah menjalani kehidupan.
4.      (Pengertian, Komponen, Fungsi dan Manfaat, Metodologi Sejarah)
5.      1. PENGERTIAN SEJARAH.
6.      Secara Etimologis, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata syajarah dan syajara. Syajarah berarti pohon, sesuatu yang mempunyai akar, batang, dahan, ranting, daun, bunga dan buah.
7.      Penjelasan pengertian sejarah sebagaimana di atas adalah peristiwa menjelang dan saat Nabi Muhammad SAW. Lahir dan diutus sebagai rasul adalah asal muasal sejarah kebudayaan Islam. Dari akar ini tumbuh batang sejarah yaitu masa paska wafatnya Nabi Muhammad SAW., yaitu masa khalifah al-Rasyidun. Batang terus tumbuh dan akhirnya melahirkan banyak cabang baik pemikiran, seperti syiah, khawarij, murjiah dan ahli sunnah, atau kekuasaan, seperti Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fathimiyah dan seterusnya.
8.      Sedang dari segi terminologis, sejarah berarti ilmu yang mempelajari dan menerjemahkan informasi dari laporan dan catatan yang dibuat oleh orang, perorang, dan komunitas tertentu. Pengetahuan mengenai sejarah melingkupi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah berlalu serta pengetahuan akan cara berpikir sejarah (historis).
9.      2. KOMPONEN-KOMPONEN SEJARAH.
10.  A. Sejarah sebagai sebuah peristiwa.
11.  Sejarah sebagai sebuah peristiwa mempunyai beberapa komponen yang meliputi:
12.  1. Kejadian.
13.  Sejarah merupakan kejadian-kejadian penting yang pernah ada. Kejadian ini bersifat luar biasa karena itu ia menyita pikiran orang untuk sibuk mengingat, merenungkan, dan menyampaikannya kepada orang lain.
14.  2. Manusia.
15.  Sejarah tidak bisa dipisahkan dari manusia baik sebagai individu atau kelompok. Mereka adalah actor sekaligus ikon kejadian-kejadian penting tersebut. Kerena itu juga banyak biografi orang-orang besar yang membawa perubahan yang berpengaruh baik pada masanya atau sesudahnya. Akan tetapi, keberadaan actor atau tokoh sejarah tidak bisa dipahami dan dipelajari terpisah dari masyarakat tempat mereka tumbuh dan berkembang.
16.  3. Latar Belakang (Konteks).
17.  Ruang dan waktu merupakan komponen yang esensial dalam sejarah. Keduanya berfungsi sebagai konteks yang menyertai dan memungkinkan suatu peristiwa terjadi.
18.  4. Sarat Makna.
19.  Sejarah berisi catatan suatu masa yang ditemukan dan dipandang bermanfaat oleh generasi dari zaman berikutnya. Masa kini bisa dipahami dari peristiwa masa lampau bahkan masa yang akan dating bisa diprediksi dengan bekal kemampuan mengetahui hukum sejarah masa lampau. Jadi, sejarah bukanlah sekedar cerita besar masa lampau yang tanpa punya arti untuk masa kini mendatang.
20.  B. Sejarah sebagai disiplin ilmu.
21.  Sejarah sebagai sebuah duisiplin ilmu mempunyai karakteristik sebagai berikut:
22.  1. Memiliki Objek Material.
23.  Objek material sejarah adalah pengetahuan atau informasi factual mengenai peristiwa dan kejadian dalam kurun waktu tertentu. Lebih rinci lagi, komponen dari objek material adalah subjek, objek dan relasi antara subjek dan objek. Subjek sejarah adalah manusia yang mengetahui dan mengalami suatu peristiwa; objek sejarah adalah peristiwa tersebut; hubungan antara pelaku dan peristiwa juga menjadi materi dasar sejarah sebagi ilmu.
24.  2. Memiliki Objek Formal.
25.  Objek formal identik dengan kekhasan metode yang dipakai untuk menemukan, menggali, dan menemukan data dengan teknik observasi, klasifikasi, dokumentasi sebelum usaha interpretasi dan rekonstruksi masa lampau dilakukan.
26.  3. Sistematis.
27.  Sistematis maksudnya menunjukkan adanya hubungan antara satu fakta dengan fakta lain yang bersifat kausalitas (hubungan sebab akibat), karena sejarah merupakan suatu proses. Hal itu berarti kausalitas adalah hu kum sejarah.
28.  4. Teoritis.
29.  Selain menggunakan metode dan teori sejarah, penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk menggunakan pendekatan multidimensional, yaitu penerapan konsep dan teori-teori sociologi, antropologi, budaya, agama, politik dll. Yang relevan dengan masalah sejarah yang dipelajari.
30.  5. Filosofis.
31.  Filsafat adalah landasan berpikir untuk menegaskan kebenaran ilmu. Pemikiran filsafat, khususnya logika berpikir dapat meningkatkan kualitas pengetahuan manusia. Oleh karena itu, sejarah sebagai ilmu juga memiliki filsafat sejarah. Perspektif filsafat itu digunakan untuk mencapai dan mengukur objektivitas dan kebenaran sejarah.
32.  3. FUNGSI SEJARAH.
33.  Al-Quran melalui surat al-Hasyr ayat 18 menyarankan orang beriman untuk melihat hari kemarin untuk hari esok yang lebih baik. Adapun fungsi Sejarah adalah:
34.  1. Pelajaran
35.  2. Model
36.  3. Rekreasi
37.  4. MANFAAT SEJARAH.
38.  1. Menumbuhkan Kesadaran Komunitas
39.  2. Membangkitkan inspirasi
40.  3. Membiasakan Berpikir Kontekstual
41.  4. Mendorong berpikir kritis
42.  5. Meningkatkan penghargaan atas jasa masyarakat sebelumnya

0 komentar:

Posting Komentar